Pencarian Google Berbasis AI Akan Hancurkan Industri Media Online

Baca Juga

Google berencana mengubah cara menyajikan hasil mesin pencari (Google Search) dengan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Pencarian Google Berbasis AI Akan Hancurkan Industri Media Online, termasuk blogger.

Mengutip Liputan6, AI generatif pada dasarnya berfungsi sebagai trik sulap. AI dilatih dengan 'membaca' semua yang tersedia di web terbuka, dan menggunakan informasi tersebut untuk merumuskan jawaban atas pertanyaan dengan nada percakapan.

Program baru Google ini berpotensi menghancurkan industri penerbitan online (terutama media online). AI generatif merupakan salah satu jenis teknologi kecerdasan buatan yang dapat menghasilkan berbagai jenis konten antara lain teks, citra, audio, dan data sintetik.

Mengapa teknologi itu akan merugikan industri penerbitan online (media online)?

Karena pada dasarnya Google membuat jawaban atas pertanyaan sulit menggunakan semua konten yang tersedia di web terbuka, namun pengguna Google Search tidak perlu mengunjungi halaman yang benar-benar berisi informasi tersebut.

Sementara, industri penerbitan online modern mengharuskan pengguna untuk mengunjungi halaman berita untuk mendapatkan iklan dan langganan.

Sebenarnya, Google selama ini juga sudah menghambat laju trafik media online atau situs-situs berita dan web lainnya. Judul dan kutipan yang disajikan Google di halaman hasil pencarian sudah menjawab pertanyaan pengguna atau informasi inti yang dicari.

Setelah Google resmi menerapkan AI generatif, kemungkinan bakal banyak lagi media online yang gulung tikar. Terbaru, Vice Media dikabarkan mengajukan pailit akibat pendapatan iklan menurun. 

"VICE Media LLC Resmi Ajukan Permohonan Pailit ke Pengadilan AS," demikian judul berita di situs Vice Indonesia.

"VICE tetap beroperasi selama proses pengajuan pailit. Perusahaan wajib melunasi utang ratusan juta dolar ke investor. Vice tidak mampu membayar utang-utangnya kepada kreditur (pemberi pinjaman) secara tepat waktu."

Industri atau bisnis media belakangan memang bernasib mengenaskan. Apalagi blogger ya? But, keep blogging! Setidaknya untuk kehadiran online, membangun reputasi online, dan ekspresi diri!

Happy Blogging!