Gaji Pimpinan Lembaga ZIS Aksi Cepat Tanggap atau ACT Wow Juga Ya!

Baca Juga

Lembaga Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) Aksi Cepat Tanggap (ACT) trending topic di Twitter, Minggu (3/7/2022). Isunya "gak enak". Tagarnya #JanganPercayaACT.

Mereka yang sejak awal "sentimen" sama lembaga filantropi Islami atau lembaga kemanusiaan Islami, tentu "senang" dong. Punya "peluru" untuk nembak sana-sini! 

Muncul dan populernya tagar #JanganPercayaACT ini bersumber dari pemberitaan Majalah Tempo Edisi 2 Juli 2022 dengan Laporan Utama "Kantong Bocor Dana Umat". Di laman webnya, tertulis juga "Aksi Cepat Tanggap Cuan."

CB penasaran. Mencoba "riset" di Twitter dan Google. Hasilnya, ya itu tadi, kutipan demi kutipan Laporan Utama Tempo berseliweran dengan ragam komentar. 

Salah satu komentar pengguna Twitter: "Jadi sumbangan ACT ini gak lari ke teroris seperti yg di tuduhkan waktu itu untuk pendanaan teroris dll tp lebih ke masuk kantong orng2 di dalamnya".

Ada juga lembaga filantropi yang "memancing dia air keruh" --memanfaatkan situasi dengan promosi lembaganya.

ACT Goyah Akibat Penyelewengan

Menurut laporan Tempo, lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) ini goyah akibat penyelewengan. "Ada transfer untuk kepentingan pribadi petinggi ACT," tulisnya.

"TUJUH belas tahun memimpin Aksi Cepat Tanggap (ACT), lembaga yang mengelola dana publik untuk kegiatan kemanusiaan, Ahyudin lengser pada 11 Januari lalu."

Namun pendiri ACT itu baru mengumumkan pengunduran dirinya melalui akun Facebook “Ahyudin Gmc” pada pertengahan April lalu. “Dengan sebab-sebab yang amat saya sesalkan dan saya prihatinkan,” tulis Ahyudin ketika berkunjung ke kantor Tempo pada Jumat, 1 Juli lalu.

Dana donasi ACT juga digunakan oleh Ahyudin untuk DP rumah dan pembelian furnitur untuk istrinya.

Gaji Dewan Pembina ACT 250 Juta

Menurut laporan Tempo, gaji Ahyudin saat menjabat Ketua Dewan Pembina ACT disebut-sebut lebih dari 250 juta per bulan. Senior Vice Presiden sekitar 150 juta. Vice Presiden 80 juta. Level direktur 30-50 juta.

Gajian mereka juga bisa 18 kali per tahun karena ada ragam bonus, seperti saat Idul Adha. Belum lagi fasilitas mobil, mulai Honda, Avanza, Innova, hingga Pajero dan Alphard.

Wow 'kan?

Dari mana uang itu? Jelas, lembaga filantopi Islami apa pun mengumpulkan dana dari Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf atau Ziswaf. 

Pengurus lembaga atau organisasi Ziswaf memang berhak mendapat bagian sebagai "amil" atau pengelola zana ZIS. Tapi kok, gede banget ya? 

Kebangetan gak sih gedenya?

Klarifikasi Ahyudin ACT

Menurut Ahyudin, gaji besar itu wajar. Diberitakan Detik, menanggapi isu tentang gaji besar di ACT, Ahyudin menilai wajar karena standar kerja mereka di ACT juga besar.

"ACT itu bukan sekedar yayasan biasa, ACT adalah foundation kelas dunia, program kerja, jaringan dan sumber pendanaannya juga dunia," katanya.

Ahyudin mengatakan, dalam lima tahun terakhir, donasi yang masuk di ACT mencapai Rp 3 triliun. Menurutnya, dengan hal itu, wajar bila gaji di ACT besar.

"Dalam 5 tahun terakhir sajak 2017 sampai dengan 2021, total dana (donasi) masuk yang dikelola ACT mencapai hampir Rp 3 triliun. Dana sebesar ini adalah dana yang digalang ACT dari dominan donor nasional maupun donor internasional," jelasnya.

"Dengan performance ACT seperti ini, wajar menurut ukuran profesionalitas semua SDM ACT mendapatkan remunerasi atau gaji yang besar, sebab standar kerjanya juga besar, kontribusinya juga besar. Semua SDM inti ACT dari top leader hingga OB (office boy) bekerja tanpa kenal waktu, sebab karakter kerja kemanusiaan mengharuskan seperti itu," imbuhnya.

Sekali lag, wow ah! :)

Jadi pingin tahu 'kan, berapara gaji pimpinan dan karyawan lembaga ZIS lainnya, seperti Dompet Dhuafa (DD), Rumah Zakat, DT Peduli, PKPU, dan banyak lagi.

Di Indonesia, setidaknya ada 91 lembaga zakat yang terdaftar di Kementerian Agama. Kepo? Nih daftarnya ada di CNN Indonesia. ACT itu Yayasan Global Zakat.*