Blogging is Dead: Dilibas Provider dan Situs Berita, Blogger Sekarat!

Baca Juga

Is Blogging Dead? (Business Life Project)

Provider domain-hosting dan situs-situs berita menggerus blogger. Kata-kata kunci atau "ceruk" (niche) yang menjadi andalan para blogger selama ini, diembat juga oleh mereka!

Habislah "jatah" para blogger. Blogging pun kini sekarat (dying), tapi belum mati (dead).

CB coba bertahan dengan berusaha terus membuat postingan baru atau update posting lama. Hasilnya lumayan. Trafik relatif stabil, namun kadang naik drastis hingga 200%, lalu turun lagi ke pageviews "standar".

Provider domain hosting banyak mengulas soal blogging dan topik-topik lain yang biasa ditulis para blogger. Demikian pula situs-situs berita sudah banyak yang bergaya "ngeblog".

Sebagai contoh, kita coba cek di Google kata kunci "cara membuat blog" yang dulu didominasi blogger.

Kini artikel tentang cara membuat blog di halaman satu Google dikuasai provider domain hosting dan situs berita yang nota bene situs-situs besar, seperti Hostinger, Dailysocial, Niagahoster, Dewaweb, Merdeka, dan Domainesia.

CB merasakan juga bertumbangannya para blogger. Dulu, awal-awal contohblog.com muncul, tiap hari banyak komentar dari para blogger. Kini sepi. Bahkan, komentar spam pun satu dua saja per hari.

Kesimpulannya, jika ngeblog dengan niche blogging (metablog), maka kemungkinan blogging mati sangat terbuka.

Untuk bisa bertahan, blogger harus terus meningkatkan kemampuan SEO, selain membuat konten berkualitas seperti disarankan Google dalam Pedoman Kualitas.

Kerja sama antarblogger juga diperlukan untuk saling kunjung dan komentar.

Blog yang akan bertahan kemungkinan niche blog yang dikelola blogger yang benar-benar fokus dan kompeten di bidangnya. Itu pun harus ditunjang SEO Skills dan backlink berkualitas di blognya.

Blogging Takkan Mati

Berikut CB sarikan tulisan bagus soal kematian bloggin dari N2Growth. Tulisan ini menumbuhkan harapan karena ada alasan blogging takkan mati.

Sebuah artikel di Majalah Inc. berjudul "Is Blogging Dead?" menunjukkan blogging sedang menurun.

Artikel tersebut mengutip sebuah studi dari University of Massachusetts. Responden (170 eksekutif dari 500 perusahaan Inc.) menunjukkan penggunaan blogging turun 13% dari tahun sebelumnya.

Microblogging (Facebook, Twitter, dll.) tidak menggantikan blogging tradisional Media sosial sebenarnya berfungsi sebagai katalis untuk mengekspos konten blog ke basis pembaca yang lebih luas.

Pengamatan saya adalah orang-orang yang mengatakan blogging sudah mati entah sudah punya blog yang mati, atau mereka tidak punya blog sama sekali. Kebenaran dari masalah ini adalah blogging membutuhkan upaya yang berkomitmen.

Blogging sedang melalui fase konsolidasi yang sangat alami (dan sehat) di mana kontributor yang lemah disingkirkan. Ini adalah tanda positif - bukan bayangan malapetaka dan kesuraman.

Blogging tidak sedang sekarat - itu disempurnakan oleh mereka yang paling mengerti, dan ditinggalkan oleh mereka yang tidak memiliki bakat atau kemampuan untuk mempertahankan upaya mereka.

Bagaimana pendapat Anda?