Pengertian Big Data, Internet of Thing, Disrupsi, Revolusi Industri 4.0
April 18, 2019
Era internet memunculkan sejumlah istilah baru di dunia komunikasi dan informasi. Era internet sering disebut juga era Big Data, Internet of Thing, Disrupsi, Revolusi Industri 4.0.
Sadar atau tidak, blogger merupakan bagian dari istilah-istilah tersebut. Mari kita kenali istilah baru era internet ini, meliputi pengertian Big Data, Internet of Thing, Disrupsi, Revolusi Industri 4.0.
Dikutip pens.ac.id, menurut Rekomendasi ITU-T Y.2060, Internet of Things (IoT) adalah sebagai sebuah penemuan yang mampu menyelesaikan permasalahan yang ada melalui penggabungan teknologi dan dampak sosial.
IoT merupakan teknologi yang menghubungkan internet dengan benda – benda yang ada di sekitar kita, yang mana benda – benda tersebut dapat saling berinteraksi dan terhubung sehingga terbentuk suatu sistem yang terhubung di internet.
Internet of Things diterjemahkan sebagai "internet untuk segala(nya)". Menurut Wikipedia, IoT merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus.
Kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Dilansir Daily Oktagon, contoh praktis Internet of Things antara lain Memonitor Bayi dengan Kimono Cerdas, Sepeda Pintar yang Mampu Merekomendasikan Rute, Menyiram Tanaman Secara Otomatis, Colokan Listrik Pintar, dan Sistem Peringatan Bencana.
Blogging, internet banking, registrasi online, profil dan status update media sosial, berita online, dan sebagainya terhimpun setiap detik dan menjadi Big Data.
Big data adalah sekumpulan beberapa set data besar dan kompleks yang akan menjadi susah untuk diproses sehingga membutuhkan database serta perangkat tertentu untuk memprosesnya.
Big data memiliki dua tipe data yaitu data struktural dan data Unstruktural.
Menuru Wikipedia, Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat.
Dikutip dari Berita Satu, revolusi industri generasi keempat ini ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik, dan perkembangan neuroteknologi.
Hal ini disampaikan Klaus Schwab, Founder dan Executive Chairman of the World Economic Forum, dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution.
Revolusi 1.0 ditandai dengan kemunculan mesin. Revolusi industri 2.0 ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustion chamber). Penemuan ini memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dll. Revolusi industri 3.0 ditandai dengan kemunculan teknologi digital dan internet.
Revolusi 4.0 memunculkan teknologi disruptif (disruptive technology) yang mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan konvensional. Contoh hasil revolusi 4.0 adalah disrupsi dengan kemunculan transportasi online, ebook, e-commerce, dan media online.
Secara bahasa, dalam kamus besar bahasa Indonesia, disrupsi didefinisikan sebagai "hal tercabut dari akarnya".
Pengertian praktisnya, disrupsi adalah digitalisasi berbagai sektor, seperti kemunculan ojek online, taksi online, kuliah online, e-learning, dan media online.
Disrupsi merujuk pada perubahan teknologi lama yang serba fisik dengan teknologi digital yang benar-benar baru, lebih efisien, dan lebih bermanfaat.
Demikian Pengertian Big Data, Internet of Thing, Disrupsi, Revolusi Industri 4.0 yang CB olah dari berbagai sumber. (www.contohblog.com).*
Sadar atau tidak, blogger merupakan bagian dari istilah-istilah tersebut. Mari kita kenali istilah baru era internet ini, meliputi pengertian Big Data, Internet of Thing, Disrupsi, Revolusi Industri 4.0.
Pengertian Internet of Things (IoT)
Internet of Things adalah teknologi yang memungkinkan benda-benda di sekitar kita terhubung dengan internet sehingg dapat menjalankan sebuah fungsi secara otomatis.Ilustrasi Internet of Things. Gambar: colourbox.com |
Dikutip pens.ac.id, menurut Rekomendasi ITU-T Y.2060, Internet of Things (IoT) adalah sebagai sebuah penemuan yang mampu menyelesaikan permasalahan yang ada melalui penggabungan teknologi dan dampak sosial.
IoT merupakan teknologi yang menghubungkan internet dengan benda – benda yang ada di sekitar kita, yang mana benda – benda tersebut dapat saling berinteraksi dan terhubung sehingga terbentuk suatu sistem yang terhubung di internet.
Internet of Things diterjemahkan sebagai "internet untuk segala(nya)". Menurut Wikipedia, IoT merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus.
Kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Dilansir Daily Oktagon, contoh praktis Internet of Things antara lain Memonitor Bayi dengan Kimono Cerdas, Sepeda Pintar yang Mampu Merekomendasikan Rute, Menyiram Tanaman Secara Otomatis, Colokan Listrik Pintar, dan Sistem Peringatan Bencana.
Pengertian Big Data
Big Data (Mahadata) adalah kumpulan data berupa teks, gambar, suara, streaming, dan sebagainya yang terhimpun dari aktivitas pengguna internet.Pengertian Big Data. Gambar: 123rf.com |
Blogging, internet banking, registrasi online, profil dan status update media sosial, berita online, dan sebagainya terhimpun setiap detik dan menjadi Big Data.
Big data adalah sekumpulan beberapa set data besar dan kompleks yang akan menjadi susah untuk diproses sehingga membutuhkan database serta perangkat tertentu untuk memprosesnya.
Big data memiliki dua tipe data yaitu data struktural dan data Unstruktural.
- Data Struktural adalah sejumlah data yang dapat dengan mudah untuk dikategorikan dan dianalisis. Data-data ini biasanya dihasilkan oleh perangkat jaringan sensor yang tertanam pada peragkat elektronik, smartphone dan GPS. Data struktural juga mencakup hal-hal seperti angka penjualan, saldo rekening dn data transaksi.
- Data Unstruktural biasanya data informasi yang bersifat lebih kompleks seperti halnya ulasan pelanggan pada situs komersial, foto, dan multimedia lainnya serta jejaring sosial. Data ini tidak dapat dengan mudah untuk dipisahkan kedalam kategori atau dianalisis secara numerik.
Pengertian Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 adalah sebutan untuk pemanfaatan internet. Dilansir Warta Ekonomi, revolusi industri 4.0 merupakan integrasi antara dunia internet atau online dengan dunia usaha atau produksi di sebuah industri. Artinya, semua proses produksi ditopang dengan internet.Menuru Wikipedia, Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat.
Dikutip dari Berita Satu, revolusi industri generasi keempat ini ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik, dan perkembangan neuroteknologi.
Hal ini disampaikan Klaus Schwab, Founder dan Executive Chairman of the World Economic Forum, dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution.
Revolusi 1.0 ditandai dengan kemunculan mesin. Revolusi industri 2.0 ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustion chamber). Penemuan ini memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dll. Revolusi industri 3.0 ditandai dengan kemunculan teknologi digital dan internet.
Revolusi 4.0 memunculkan teknologi disruptif (disruptive technology) yang mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan konvensional. Contoh hasil revolusi 4.0 adalah disrupsi dengan kemunculan transportasi online, ebook, e-commerce, dan media online.
Pengertian Disrupsi
Istilah disrupsi (disruption) terkait erat dengan Big Data, Internet of Thing, dan Revolusi Industri 4.0.Secara bahasa, dalam kamus besar bahasa Indonesia, disrupsi didefinisikan sebagai "hal tercabut dari akarnya".
Pengertian praktisnya, disrupsi adalah digitalisasi berbagai sektor, seperti kemunculan ojek online, taksi online, kuliah online, e-learning, dan media online.
Disrupsi merujuk pada perubahan teknologi lama yang serba fisik dengan teknologi digital yang benar-benar baru, lebih efisien, dan lebih bermanfaat.
Demikian Pengertian Big Data, Internet of Thing, Disrupsi, Revolusi Industri 4.0 yang CB olah dari berbagai sumber. (www.contohblog.com).*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
No comments on Pengertian Big Data, Internet of Thing, Disrupsi, Revolusi Industri 4.0
Post a Comment