Mitos Seputar Duplicate Content dan Pengaruhnya bagi SEO Blog
February 23, 2016
Duplicate Content seakan-akan menjadi hal menakutkan, mengerikan, dan membuat stress para blogger. Mereka pun berlomba-lomba mencari solusi mengatasi Duplicate Content.
"Saya tidak akan stress tentang ini (duplicate content) kecuali konten yang Anda duplikat itu berbau spam atau pengulangan kata kunci berlebihan (keywords stuffing)," katanya dalam video berikut ini:
Google berulang kali menyatakan isu duplicate content jarang berbuah penalti. Istilah duplicate content lebih merujuk pada cara Google merangking halaman. Google tidak ingin menampilkan halaman yang sama kepada para pencari dan ingin menunjukkan hasil variatif.
Sangat banyak tips mengatasi Duplicate Content, baaaanyak... sudah cek GooglePedia belum...? :)
Sangat baik jika blog kita tidak mengandung Duplicate Content. Namun, tidak perlu panik juga jika blog kita banyak Duplicate Content-nya.
Selama konten blog yang duplicated itu bukan spam, gak masalah. Itu dikatakan langsung Google’s head of search spam, Matt Cutts.
"Saya tidak akan stress tentang ini (duplicate content) kecuali konten yang Anda duplikat itu berbau spam atau pengulangan kata kunci berlebihan (keywords stuffing)," katanya dalam video berikut ini:
Berdasarkan video tersebut , SEL menegaskan, Google’s Matt Cutts: Duplicate Content Won’t Hurt You, Unless It Is Spammy. (Duplicate Content tidak jadi masalah bagi Anda, kecuali jika berbau spam).
Matt Cutts said twice that you should not stress about it, in the worse non-spammy case, Google may just ignore the duplicate content. Matt said in the video, “I wouldn’t stress about this unless the content that you have duplicated is spammy or keyword stuffing.”
Google berulang kali menyatakan isu duplicate content jarang berbuah penalti. Istilah duplicate content lebih merujuk pada cara Google merangking halaman. Google tidak ingin menampilkan halaman yang sama kepada para pencari dan ingin menunjukkan hasil variatif.
Biar lebih yakin, silakan simak 3 Myths About Duplicate Content --tiga mitos seputar duplicate content.
So, kesimpulannya, jangan ngurusin banget soal duplicate content, juga hal-hal lain yang sering membuat para blogger "perfectionist" menghabiskan waktu dan pikirannya hanya untuk ngurusin desain dan isu-isu seputar seo lainnya.
Konten adalah raja (content is king) masih berlaku. Dan memang kontenlah yang menjadi pembeda satu blog dengan blog lainnya.
Bayangkan, jika SEMUA blogger menggunakan template seo friendly, skor seo 100%, sama-sama fast loading 0,1 detik misalnya, juga sama-sama menulis posting dengan kata kunci yang sama, lalu bagaimana Google merangkingnya di SERP?
Jelas, konten is the raja, isi dalah the king, eh... isi atau kualitas isi blog adalah faktor seo nomor satu bagi blog. Good Luck and Happy Blogging! (http://www.contohblog.com).*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
waduh, syukurlah kalau gitu. Soalnya dulu pas blogspot ganti domain jadi co.id, duplicate konten blog sasa yang semula cuma 3% langsung ngelunjak jadi 60% lebih. Tadinya khawatir banget karena seperti kata CB banyak mitos bilang nanti kena pinalty. Tapi ternyata nggak masalah toh
ReplyDeleteSaya mendapatkan informasi bahwa duplikat konten merupakan bagian dari teknik SEO black hat. Hmm, perlu dikaji lagi nih.
ReplyDeletejangan percaya info bodong, percayalah sama Tuhan dan sama sumber terpercaya (Google langsung), banyak lho blogger yang terkesan "sok tau" dan asal copas :)
DeleteOk, siap suhu!
DeleteSip..š mksh bos infonya
ReplyDeletevš
bos, ada templet yang multi dropdown gak???
ReplyDeleteKalo saya lebih percaya sama omongannya Kakang Mas Cutts...uhuii.
ReplyDeleteDuplicate content saya ke-detect 97% di siteliner, padahal murni ga ada copas, berdasarkan jerih payah pemikiran sendiri (dengan sedikit merujuk konten orang lain supaya ada dorongan inspirasi)..
ReplyDeleteNgeliat angkanya yang gitu gede, saya ga percaya :D
makanya saya abaikan..
saya udah coba tulisan di contohblog buat ngatasin duplikat konten, selang sebulan lebih saya check lagi di siteliner, tapi msih duplikat.
Kalo dummy word di article gimana ya? Apa d anggap spam juga?
ReplyDelete